Arsip untuk Juli, 2010

Keong Racun, bukan berarti keong yang beracun. Keong Racun lagi naik daun gara2 kira2 sejak sebulan lalu kemunculannya di Youtube, duet Sinta dan Jojo yang melantunkan lypsinc (meniru gerak bibir) dangdut remix ‘Keong Racun’ semakin terkenal. Gak tanggung2 sempat jadi Trending Topik (TT)di situs jejaring Twitter beberapa hari yang lalu dan sempat memuncaki posisi TT menyaingi bos perusahaan minyak British Petroleoum, Tony Hayward, di twitter juga banyak yg masih bertanya2 apa sih keong racun? kok bisa jd TT…

Banyak orang di dunia maya yang sudah melihat video mereka, lumayan video mereka semua jadi cukup menghibur khususnya utk edisi keong racun, sbenarnya Sinta dn Jojo yang merupakan mahasiswi kampus swasta di Bandung angkatan 2008, mengUpload banyak versi video lypsinc, tapi yang paling terkenal ya Keong Racun. Gara2 ketenaran Keong Racun ini, Charlie ST 12 sampe penasaran dengan keong racun dan mencari siapa pencipta lagu keong racun yang asli dan berminat untuk mengubah aransemen musik ini.

Tapi kira2 dua tahun lalu, video sejenis juga sempat meramaikan jagat maya. Saat itu, video yang diunggah Moy-Moy Palaboy, duo ini terdiri dari saudara-saudara Obeso, James Ronald (alias Moymoy) juga menampilkan aksi serupa yang tak kalah kocak mereka malah jadi sangat terkenal di Filipina seperti Artis. Karena popularitas mereka, mereka sekarang Artis kontrak di GMA Artist Center dan baru-baru ini muncul sebagai pengunjung tetap di SOP ( variety show yg ditayangkan oleh GMA Network). Pada bulan Maret 2009, mereka merilis debut mereka sendiri album berjudul Uploaded by Sony BMG dan single pertama mereka adalah Lumayo Ka Man sa Laklak, parodi mana lirik lagu The Teeth’s “Laklak” dinyanyikan untuk lagu lagu klasik Rodel Naval’s “Lumayo Ka “Man Sa Akin. Wah bisa jadi Sinta dan Jojo terkenal kyk mereka.

Di penghujung bulan Juli tepatnya tanggal 20 Juli, merupakan hari terkahir pohon rambutan ini berdiri kokoh di depan rumah, dan hanya menyisakan 2 meter sisa tebangan. Belum lepas dari ingatan tentang peristiwa tumbangnya pohon belimbing di penghujung Maret (baca Robohnya Pohon Kami), kini pohon rambutan juga menyusul. Lebih dari 20 tahun pohon rambutan ini rindang meneduhi halaman, sayang sekali tak ada buah rambutan lagi yang bisa dinikmati. Padahal pohon ini yang terakhir berhasil dipertahankan setelah pohon rambutan laiinya habis ditebang. Entah kenapa pohon ini tiba-tiba kering kerontang menggugurkan daunnya sebelum akhirnya ditebang, mungkin karena usianya yang tidak lagi muda dan produktif.

Saat-saat terakhirnya

sudah sekarat

Memiliki keunikan, dengan cabang pohon yang menyambung

selain buahnya yang ditunggu-tunggu, fungsinya juga sebegai peneduh

Rupamu kini….

Menyisakan kenangan…

Riwayatmu kinii……

Banyak turunan dalam goes kali ini, dan diperlukan kemampuan (teknical) untuk melahap setiap turunan yg ada

persiapan n briefing

menuju turunan

rentan tergelincir

Turunan Kobra

sop kambing muda, maknyos…
setelah bersepeda

Mantapz…

Tadi siang bersama Bayu Indrawan Segala mukti (baca BE 5239 CR) sedang menyusuri Jl. Ir. Sutami di daerah Tanjung Bintang kurang lebih 40 menit dari bandar Lampung.

Dengan Kondisi jalan yang porak poranda nan memprihatinkan, lubang kanan kiri laksana ranjau darat yang siap menjebak ban kendaraan yang melewatinya….. Alhasil alas kaki belepotan karena cipratan lumpur yang menjijikkan…

Saat menuju perjalanan pulang ke arah bandar lampung, tiba-tiba ada sekerumunan polisi menghentikan motor kami, dia menyapa “selamat siang pak, kenapa lampu dpan tdk dihidupkan? bisa tunjukkan sim dan stnk
si polisi bilang “anda melanggar peraturan dengan denda 100.000 rupee rupiah. Maka STNK saya tahan silakan ambil stnk setelah di sidang….

Busyet dah pikir ane, dalem ati ya udahlah gk papa…. Eh ternyata di malah nawarin … Kalo mw cepet bayar denda aja 50 rbu…. urusan selesai ….
“what… (dalem ati), aah ternyata polisi ini nyari duit.. aah sebenernya gak rela kehilangan 50rb, tapi daripada harus di sidang n ribet ngurusnya akhirnya melayang juga “Gocap” tadi ke tangan polisi..

Apes bener hari ini, Padahal udah lama bener gak pegang motor, sekali bawa motor lgsg kena tilang…
Seumur2 baru ini kena tilang…. Pecah deh rekor mengendara bersih…

Judul Robohnya Pohon Kami sebenarnya terinspirasi oleh judul karya sastra dari A.A Navis “Robohnya Surau Kami, yang sebenarnya adalah kumpulan cerpen sosio-religi. Cerpen ini pertama kali terbit pada tahun 1956, yang menceritakan dialog Tuhan dengan Haji Saleh, seorang warga Negara Indonesia yang selama hidupnya hanya beribadah dan beribadah. Cerpen ini dipandang sebagai salah satu karya monumental dalam dunia sastra Indonesia. Tetapi hal ini gak ada sangkut pautnya dengan isi cerpen tersebut. 😀

Alkisah di suatu sore dikala hujan lebat disertai dengan angin kencang, tiba-tiba terdengar suara keras menghantam bumi, ketika dilihat ternyata pohon belimbing yang berada di depan rumah tumbang diterpa angin. Pohon yang berusia hampir 20 tahun tersebut akhirnya tumbang.

Fungsi sebenarnya untuk peneduh

pohon belimbing satu-satunya

nasibmu kini