Gak sengaja liat video-video lama di laptop, nemu video tentang jalan-jalan di pantai klapa rapat. Kangen juga dengan suasana ini, kapan bisa kumpul dengan teman2 lagi
hehe…
Cekidot videonya di youtube ‘klapa rapat’
Gak sengaja liat video-video lama di laptop, nemu video tentang jalan-jalan di pantai klapa rapat. Kangen juga dengan suasana ini, kapan bisa kumpul dengan teman2 lagi
hehe…
Cekidot videonya di youtube ‘klapa rapat’
Pengalaman merupakan hal yang paling berharga dalam hidup ini, dan memang benar pengalaman adalah guru yang paling berharga. Mengingatkanku pada seorang sahabat dari Kupang,, jauh datang ke pedalaman Sumatera karena ingin mendapatkan pengalaman dan pelajaran berharga, begitu pula dengan diriku.
Berkesan selama tinggal di Pedalaman pesisir Sumatera, Memang banyak duka yang didapat selain suka, Berjuang dalam keterbatasan dan kesederhanaan, namun itu semua yang membuat kami belajar akan kerasnya hidup jauh dari karamaian, berikut cuplikan bersama seorang sahabat dari timur .
Sebuah pengalaman yang tak dapat dilupakan, sampai kapan pun dan pasti akan merindukan saat-saat pernah berada disini.
-Wahyuni Mandira-
Tribute to My guitar
Pertama kali datang ke rumah pada bulan januari 2001, di beli di toko musik yg satu gedung dengan toko buku gramedia waktu itu….
tak terasa sudah satu dekade menemani ku, namun tiga tahun belakangan tak terawat karena sering ditinggal bepergian dan karena kesibukan yang tak menentu…
foto-foto bersama gitarku
saat foto di pantai klapa rapat
saat kira2 tiga tahun yang lalu
hampir setengah tahun lebih tidak memainkannya
Wooooo terasa sekali wajtu cepat berlalu
Seolah2 waktu berputar2 setiap tahun atau setiap 2 atau bahkan 3-4 tahun kemudian hal yang hampir serupa seperti saja terulang dengan versi yang berbeda-beda…. Hari ini Tepat 4 tahun yang lalu ….. aku berada di daerah yang sangat asing bagiku, dan sekarang (4 tahun kemudian) aku kembali berada di daerah sangat terasing lagi bagiku…. Kejadian sepertinya selalu berulang, dengan versi yang berbada….
who knows…
Di penghujung bulan Juli tepatnya tanggal 20 Juli, merupakan hari terkahir pohon rambutan ini berdiri kokoh di depan rumah, dan hanya menyisakan 2 meter sisa tebangan. Belum lepas dari ingatan tentang peristiwa tumbangnya pohon belimbing di penghujung Maret (baca Robohnya Pohon Kami), kini pohon rambutan juga menyusul. Lebih dari 20 tahun pohon rambutan ini rindang meneduhi halaman, sayang sekali tak ada buah rambutan lagi yang bisa dinikmati. Padahal pohon ini yang terakhir berhasil dipertahankan setelah pohon rambutan laiinya habis ditebang. Entah kenapa pohon ini tiba-tiba kering kerontang menggugurkan daunnya sebelum akhirnya ditebang, mungkin karena usianya yang tidak lagi muda dan produktif.
Memiliki keunikan, dengan cabang pohon yang menyambung
selain buahnya yang ditunggu-tunggu, fungsinya juga sebegai peneduh
Riwayatmu kinii……